SELAMA 50 TAHUN, PJT II AIRI 300.000 HA SAWAH DAN SUPLAI PDAM JAKARTA-JABAR
Artinya, PJT II berperan besar dalam menjaga ketahanan pangan. "PJT II mengairi sawah 300.000 hektare yang per hektare digarap oleh empat kepala keluarga (KK) petani. Sehingga, PJT II telah membina 1,2 juta KK petani," kata anggota Dewan Pengawas PJT II Riad Oscha Chalik di sela-sela acara HUT PJT II di Jakarta, Sabtu (26/8).
Tokoh Perhimpunan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia itu mengungkapkan, dengan kemampuan mengairi 300.000 hektare sawah, maka kalau per satu hektare menghasilkan padi 6 ton, berarti satu kali panen menghasilkan 1,8 juta ton padi.
"Kalau dalam setahun panen tiga kali, berarti padi yang dipanem 4,8 juta ton. Ini sumbangan produksi beras untuk Indonesia, di mana PJT II turut berperan dalam mengairi sawahnya," ujarnya.
Menurut Riad, saat ini PJT II mempekerjakan karyawan hampir 1.000 orang. Yang terbanyak adalah karyawan penjaga pintu air. Banyaknya karyawan PJT II sangat wajar, karena memang termasuk waduk terbesar di Asia dengan kapasitas 2,5 miliar meter kubik air. Dari waduk itu juga, kata Riad, pihaknya mempunyai PLTA sebesar 187 megawatt.
"Airnya juga dipakai untuk air minum DKI Jakarta sebanyak 80% dari Jatiluhur dan PDAM kabupaten serta kota se-Jawa Barat, Juga untuk industri di Jawa Barat," katanya.
Seperti diketahui, bedungan atau Waduk Jatiluhur dibuat atas prakarsa Presiden Soekarno pada 1957. Bendungan itu dikerjakan oleh pemerintah Prancis dan listrik mekaniknya oleh Italia. Pimpinan proyek Waduk Jatiluhur oleh Ir Djuanda, yang terakhir menjabat sebagai perdana menteri. Waduk Jatiluhur ini dikerjakan selama 10 tahu, sehingga baru diresmikan pada 26 Agustus 1967 oleh Presiden Soeharto.
Tinggalkan Komentar