kekurangan-pasokan-dki-minta-air-ke-pemerintah-pusat-l0jh9

KEKURANGAN PASOKAN, DKI MINTA AIR KE PEMERINTAH PUSAT

Direktur Utama PAM JAYA Erlan Hidayat mengatakan hal tersebut terjadi lantaran Ibu Kota tidak bisa mengambil air baku, meski berasal dari sungai-sungai yang mengalir di Jakarta.

"Kami harus izin ke pemerintah pusat yaitu Balai Besar Wilayah Sungai agar bisa ambil tambahan air baku dari sungai. Percuma bangun banyak pengolahan air kalau stok airnya gak ada," ujar Erlan, Kamis (21/7/2016).

Berdasarkan penelitian PAM JAYA sepanjang 2015, Permintaan air bersih di DKI saat ini 26.100 liter/detik. Sementara itu, pasokan air yang bisa dipenuhi oleh dua operator (Palyja dan Aetra) baru 17.000 liter/detik.

"Kita masih defisit air bersih sebanyak 9.100 liter/detik," katanya.

Dia menuruturkan angka defisit tersebut bisa bertambah jika pemerintah pusat tak memberi pasokan lebih bagi PAM JAYA. Apalagi, proyek SPAM I dan SPAM II belum ada progres berarti.

"Saya sudah bersurat sejak November tahun lalu ke BBWS untuk minta tambahan air, tapi belum ada jawaban sampai sekarang," ucapnya.

Sebagai informasi, 96% air baku di DKI Jakarta berasal dari Waduk Jatiluhur (81%) melalui saluran terbuka Sungai Tarum Barat dan Air Curah Olahan yang dibeli dari PDAM Kabupaten Tangerang (15%). Sisanya sekitar 4% berasal dari sungai-sungai di Jakarta yang masih bisa diolah. 

PAM JAYA sendiri telah memiliki pelangan sekitar 6 juta penduduk atau baru 60% dari total 10 juta penduduk yang tinggal di DKI Jakarta. 

Sumber http://jakarta.bisnis.com/read/20160721/77/568128/kekurangan-pasokan-dki-minta-air-ke-pemerintah-pusat

Share this Post

Komentar (0)

Tinggalkan Komentar